Banda Aceh – Plh. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh, Rakhmat Renaldy menerima langsung kunjungan Senior Representative JICA (Japan International Cooperation Agency), Tanaka Tsutomu, pada hari ini, Selasa (28/03/2023) pagi.
Kedatangan perwakilan JICA tersebut dilakukan dalam rangka berkoordinasi dan pertukaran informasi dengan Kemenkumham Aceh terkait keimigrasian, kearifan lokal Aceh, hingga isu aktual lainnya.
Seperti yang diketahui, JICA melalui program JICA Partnership Program (JPP) atau Program Kemitraan JICA mendorong pelaksanaan berbagai proyek pembangunan pada tingkat masyarakat akar rumput di berbagai negara berkembang yang diprakarsai oleh berbagai mitra pembangunan Jepang.
“Proyek JPP ditujukan untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di berbagai negara, dan kita coba menjajaki itu di Aceh,” ungkap Tanaka Tsutomu.
Menanggapi hal itu, Rakhmat Renaldy mengatakan, Aceh dengan kearifan lokalnya merupakan daerah yang kondusif untuk berinvestasi. Bahkan, pihaknya selama ini terus mendorong pembangunan dan pemulihan ekonomi khususnya di Aceh melalui kemudahan investasi di Aceh.
“Sesuai dengan tugas dan fungsi kita di daerah, tentunya kita mendukung dengan memberikan segala kemudahan berinvestasi di Aceh,” terang Rakhmat.
Misalnya saja, Rakhmat mengatakan kehadiran layanan Visa on Arrival yang diluncurkan untuk mendukung investasi. Berbagai kemudahan pada layanan imigrasi ini diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong penambahan lapangan pekerjaan di Aceh.
“Banyak kemudahan yang diberikan di bidang imigrasi untuk mendukung investasi. Hal itu menjadi komitmen kita,” ungkapnya.
Disamping itu JICA sendiri membuka peluang kepada para mitra pembangunan untuk mengusulkan proyek kerjasama di tingkat akar rumput dalam kerangka JPP. Saat ini, proyek JPP dilaksanakan di lebih dari 80 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pada kesempatan yang sama Rakhmat juga mengapresiasi dukungan Jepang atas kontribusi JICA selama ini, tentunya Ia berharap hal yang sama dapat dilakukan di Aceh. Disisi lain, status keistimewaan dan kekhususan Aceh ditegaskannya tidak akan menghambat investasi.
“Sesuai dengan peran dan tugas, kita berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi di Aceh,” ujarnya di akhir pertemuan.
Red. Humas anwil Kemenkumham Aceh
#KemenkumhamAceh
#KanwilAcehPastiBereh
#pastiwbk
#KumhamSemakinPasti