Langsa - Setidaknya terdapat tiga poin penting yang ditekankan Kadiv Keimigrasian Kemenkumham Aceh, Filianto Akbar saat memberikan pengarahan kepada jajaran Kantor Imigrasi Kelas II TPI Langsa, Jumat (13/5/2023).
Pertama, terkait rencana akan dibukanya penyeberangan laut dari Langsa menuju Langkawi atau Penang. Ia menekankan agar melakukan koordinasi dan pembahasan dengan instansi terkait mengenai tindak lanjut rencana tersebut.
"Harus ada koordinasi, pembahasan dan tindak lanjut yang konkret," ujarnya.
Selain itu, Filianto juga menyinggung permasalahan pengungsi Rohingya yang kerap masuk secara ilegal ke wilayah Aceh. Melihat kondisi berulang ini, Ia menilai harus ada langkah konkret yang dilakukan
"Mengenai hal tersebut, kita berencana menggabungkan seluruh UPT Keimigrasian yang ada di Aceh untuk membuat simulasi terkait penanganan pengungsi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku," jelasnya.
Kemudian, dihadapan jajaran Kantor Imigrasi Kelas II TPI Langsa, Filianto meminta agar memperhatikan keamanan khususnya di sekitar ruang detensi imigrasi.
"Harus dilaksanakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)," ujarnya.
Disisi lain, Kabid Inteldakim Kemenkumham Aceh Said Ismail menyampaikan terkait kedatangan pengungsi ke wilayah Aceh yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan.
Menurutnya, simulasi penanganan seperti yang disampaikan oleh Kadiv Keimigrasian tersebut nantinya diharapkan akan memudahkan petugas dalam pelaksanaan tugas pada saat kedatangan pengungsi.
"Oleh karena itu, simulasi menjadi penting kita lakukan," kata Said.
Agenda kerja kali ini dilanjutkan dengan melakukan operasi pengawasan oleh Tim Divisi Keimigrasian bersama dengan Tim Inteldakim Kanim Langsa dengan mendatangi PT. Aica Mugi Indonesia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak perusahaan tersebut diperoleh informasi bahwa saat ini tidak ada warga negara asing yang tinggal dan melakukan kegiatan di sana.
Red. Humas Kanwil Kemenkumham Aceh
#KemenkumhamAceh
#KanwilAcehPastiBereh
#pastiwbk
#KumhamSemakinPasti