KEPAK SAYAP YANG TERTUNDA, JUDUL BUKU HASIL KARYA ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN LPKA KELAS II BANDA ACEH

Aceh Besar, Selasa 12 Mei 2020, Pengalaman adalah guru yang paling berharga, guru yang paling sabar, dan tak pernah marah, Kejadian atau peristiwa tidak menyenangkan akan menjadi bekal seseorang mengambil hikmah untuk lebih berhati-hati dalam bertindak, bertutur kata, merencanakan dan mempertimbangkan secara cermat sebelum mengambil langkah.

Belajar tidak selalu diperoleh dari duduk di bangku sekolah saja, belajar bisa juga dilakukan dimanapun dan kapanpun. Tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Belajar dari pengalaman sama artinya dengan belajar memaknai hidup dengan mempelajari dan mengambil hikmah dari kejadian atau peristiwa yang telah dialami. Pengalaman dari orang lain juga dapat menambah pemahaman, empati, dan kehidupan dilingkungan masyarakat.

Hal tersebut dibuktikan oleh Anak Didik Pemasyarakan (Andik Pas) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas II Banda Aceh yang membuahkan hasil karya buku berjudul "Kepak Sayap Yang Tertunda". Buku ini berisi kisah-kisah pengalaman pribadi Andik Pas khususnya selama menjalani proses pemidanaan sesuai dengan Sistem Peradilan Pidana Anak (UU Nomor 11 Tahun 2012). Kisah-kisah ini ditulis Andik Pas sejak 2 tahun yang lalu yang sebelumnya mereka dibekali dengan program pembinaan Penulisan Cerpen dan Puisi oleh Komunitas Aceh Menulis yang dikutip pada Humas LPKA Kelas II Banda Aceh.

Penerbitan buku ini adalah kerjasama LPKA Kelas II Banda Aceh dengan Syiah Kuala University Press dan harapan kedepan dapat menjadi inspirasi bagi Andik Pas lainnya untuk terus mengasah bakat dan kreatifitasnya meskipun dalam kondisi yang terbelenggu dalam udara kebebasan seperti anak lainnya yang tidak berhadapan dengan hukum.

Red. Humas Kanwil Kemenkumham Aceh

#kumhamPasti

IMG 20200512 WA0001

Cetak